Tradisi Sarin Taun: Ungkapan Syukur Petani di Pura Ulunsuwi Candikuning, Tabanan

Bagikan ke :

DaunBali, Tabanan – Tradisi Sarin Taun, yang telah menjadi bagian dari warisan budaya sejak zaman dahulu, kembali meriah di Pura Ulunsuwi Candikuning Banjar Gunung Sari, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan. Upacara ini menjadi wujud ungkapan rasa syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas hasil pertanian yang melimpah.

Setiap tiga tahun sekali, masyarakat Desa Jatiluwih mempersiapkan diri untuk menggelar upacara Sarin Taun di Pura Ulunsuwi Candikuning. Persiapan untuk acara ini melibatkan serangkaian piodalan alit dan ageng sebelum akhirnya upacara besar Sarin Taun dapat diadakan.

Tradisi Sarin Taun dilakukan secara rutin oleh krama Subak Jatiluwih Tempek Gunung Sari di Pura Ulunsuwi Candikuning. Setiap anggota subak membawa Dewa Nini yang telah dihias indah sebagai bagian dari upacara. Dewa Nini sendiri adalah ikatan padi yang dibuat oleh para petani setelah panen padi Bali, dan kemudian diletakkan di lumbung padi masing-masing rumah.

Upacara Sarin Taun tidak hanya menjadi momen ungkapan syukur, tetapi juga sebagai wujud kebersamaan dan kesatuan dalam menjaga keberkahan hasil pertanian. Dengan dipenuhi semangat gotong royong dan kebersamaan, tradisi Sarin Taun terus dijaga dan dilestarikan sebagai bagian penting dari identitas budaya masyarakat Bali.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *