Tarian Tani Kerambitan Tabanan: Kebanggaan Seni yang Mendunia

Bagikan ke :

DaunBali, Tabanan – Pada tahun 1957, sebuah kisah gemilang dimulai dari tarian Wiranatha yang dipentaskan oleh Sagung Rai Mas dari Jro Bongan Kerambitan, dengan bimbingan guru tari dari Bapak Ridet Kerobokan Badung. Sagung Rai Mas berhasil meraih Juara I dalam sebuah lomba tari pada tahun 1959, dimana hadiahnya diserahkan langsung oleh Bapak Bupati Tabanan, Ida Bagus Puja.

Menginspirasi dari prestasi tersebut, Ida Anglurah Kuarambitan ke IX (atau Anak Agung Ngurah Anom Mayun) memprakarsai terciptanya sebuah karya tari kreasi yang spektakuler, yang diberi nama “Tari Tani”. Dengan ide-ide briliannya, Ida Anglurah mengumpulkan para tokoh seni tari dan tabuh di Banjar Tengah Kerambitan, seperti I Nyoman Kader dan Pan Sweta, untuk merancang tarian ini.

Tarian ini awalnya digarap dengan mengundang seorang penari terkenal dari Badung, Ibu Ketut Reneng. Meskipun awalnya tanpa garapan yang pasti, namun dengan semangat Taruna Jaya, tarian ini kemudian digarap di Puri Agung Kerambitan.

Berkat kepiawaian I Nyoman Kader, tarian ini akhirnya diselesaikan dengan baik oleh beliau. Sagung Rai Mas, anak wungsu dari Jro Bongan, dipilih sebagai penari utama. Meskipun awalnya tidak memiliki tabuh, namun Ida Anglurah menugaskan Pan Sweta dan lainnya untuk menata tabuhnya.

Tari Tani khas Kerambitan Tabanan pertama kali ditarikan oleh Sagung Rai Mas dan begitu populer hingga tahun 1961 – 1965, bahkan menjadi tarian wajib di Istana Negara Republik Indonesia. Pada sekitar tahun 1961, Bapak Presiden Soekarno sangat terkesan dengan Tari Tani ini dan memilihnya untuk pentas di Istana Tampak Siring menyambut HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1961. Bahkan, Pangeran Norodom Sihanouk (Raja Kamboja) memberikan hadiah cindramata berupa sebuah Labu Perak kepada penarinya, Sagung Rai Mas, sebagai penghargaan atas keindahan tarian tersebut.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *