Megoak-Goakan: Tradisi Pementasan Kepahlawanan yang Tetap Dilestarikan di Desa Panji

Bagikan ke :

DaunBali, Buleleng – Megoak-Goakan, sebuah tarian tradisional khas Desa Panji, Buleleng, menjadi bukti nyata kekayaan budaya dan tradisi yang masih dijaga hingga saat ini. Biasanya dipentaskan menjelang Hari Raya Nyepi, Megoak-Goakan mengambil inspirasi dari keberanian Ki Barak Panji Sakti, yang terkenal sebagai Pahlawan Buleleng Bali saat menaklukan Kerajaan Blambangan di Jawa Timur.

Nama Megoak-Goakan sendiri diambil dari nama Burung Gagak yang gagah, yang terinspirasi dari burung tersebut saat sedang mencari mangsa. Tradisi Megoak-Goakan telah diwariskan secara turun-temurun dan terus dijaga kelestariannya hingga saat ini. Saat merayakan acara Megoak-Goakan, suasana kekeluargaan dan kegembiraan warga yang merayakannya sangat terasa, meskipun para peserta harus menghadapi tantangan berat di arena yang miring.

Dalam Megoak-Goakan, satu regu terdiri dari 11 peserta yang melawan kelompok lain dengan jumlah yang sama. Pecinta tradisi ini akan merasakan filosofi permainannya sebagai representasi dari purusa pradana, yaitu perjuangan laki-laki melawan perempuan. Pertarungan berlangsung sengit, dan pemenangnya ditentukan oleh kelompok yang pertama kali berhasil menangkap “ekor” (orang paling belakang) dalam kelompok lawannya.

Meskipun permainan ini menghadirkan tantangan yang cukup berat, antusiasme dan semangat warga Desa Panji dalam menjaga tradisi ini tetap menggelora. Megoak-Goakan bukan hanya sebuah pertunjukan tari, tetapi juga sebuah penghormatan kepada para pahlawan yang memperjuangkan kejayaan Bali di masa lampau. Tradisi ini menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas dan kebanggaan masyarakat Desa Panji, menjadi warisan berharga yang terus dilestarikan untuk generasi mendatang.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *