Tradisi Megibung: Makan Bersama dalam Satu Wadah di Desa Penglipuran

Bagikan ke :

DaunBali, Bangli – Di tengah gemerlap kegiatan budaya dan kearifan lokal, Desa Penglipuran menghadirkan sebuah tradisi makan bersama yang unik, megibung. Megibung merupakan praktik makan bersama dengan cara duduk beriringan dan menikmati hidangan dalam satu wadah besar.

Tradisi megibung, yang biasanya dilakukan dalam berbagai upacara adat seperti Dewa Yadnya, Manusa Yadnya, Rsi Yadnya, dan lainnya, kini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Penglipuran. Dalam tradisi ini, terdapat etika yang harus diperhatikan, seperti mencuci tangan sebelum makan, tidak menjatuhkan sisa makanan, tidak mengambil makanan di sebelah orang lain, dan tetap bersama teman-teman hingga selesai makan.

Tujuan dari pelaksanaan megibung adalah untuk melestarikan budaya yang merupakan warisan dari para tetua Desa Penglipuran. Tradisi ini telah dilakukan sejak zaman dahulu, khususnya dalam rangka upacara adat dan keagamaan.

Biasanya megibung masuk dalam agenda Penglipuran Village Festival. Kehadirannya dalam festival ini tidak hanya menjadi sarana untuk mengedukasi generasi muda tentang pelestarian budaya dan kearifan lokal, tetapi juga sebagai bentuk ekspresi rasa syukur kepada alam semesta dan Tuhan atas kelimpahan berkah yang diberikan. Dengan demikian, megibung menjadi implementasi dari konsep Tri Hita Karana yang menggabungkan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *