DaunBali, Klungkung – Tarian Baris Jangkang, sebuah warisan budaya dari Klungkung, Bali, terus mempesona dengan kekuatannya yang spiritual dan magis. Menyelami jurnal berjudul “The Power of Retro Baris Jangkang” karya Paramita dan Cora, kita bisa mengintip ke dalam dunia yang kaya akan tradisi dan makna.
Tarian ini tidak sekadar sebuah pertunjukan, tetapi sebuah upacara keagamaan yang mendalam. Dilakukan oleh sekelompok pria dewasa, biasanya antara delapan hingga 12 orang, tarian ini menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai upacara sakral di Klungkung. Penggunaannya tidak hanya terbatas pada upacara keagamaan, tetapi juga sebagai bentuk pembayaran kaul atau sesangi.
Dalam penampilannya, para penari mengenakan pakaian tradisional yang sederhana namun sarat dengan makna. Dengan celana dan kain putih serta saput kuning, mereka memasuki arena dengan senjata tombak panjang sebagai aksesori utama. Gerakan tarian dilakukan dengan setengah jongkok, menciptakan kesan kuat akan kekuatan dan keperkasaan.
Tarian Baris Jangkang tidak hanya sekadar pertunjukan seni, tetapi juga sebuah simbol dari tentara kuno yang tangguh dari daerah-daerah terpencil di Bali. Para penari menggambarkan gerakan tentara militer yang penuh disiplin dan keberanian, memberikan sentuhan magis dan sakral pada setiap langkahnya.
Tak hanya gerakan tari yang sarat dengan makna, tetapi juga musik pengiringnya, gamelan, memiliki kekuatan spiritual yang sama kuatnya. Gamelan ini, yang dulunya dipukul-pukul untuk mengeluarkan suara yang menggetarkan, kini menjadi simbol dari keberanian dan kemenangan.
Melalui Tarian Baris Jangkang, Klungkung tidak hanya mengabadikan warisan budayanya, tetapi juga mengungkapkan kekuatan spiritual dan magis yang melekat dalam setiap gerakan dan nada. Sebuah persembahan yang mempesona dan mendalam, mencerminkan kekayaan budaya dan spiritualitas yang ada di Bali.