DaunBali, Tabanan – Salah satu karya tari yang telah mengukir sejarah dalam dunia seni pertunjukan Bali adalah Oleg Tamulilingan. Tarian yang kemudian menjadi ikonik dan dikenal hingga ke mancanegara ini diciptakan oleh seorang seniman Bali bernama I Ketut Marya, yang lebih dikenal dengan panggilan akrab I Ketut Mario.
Namun, perjalanan awal terciptanya tarian legendaris ini tidaklah mudah. Seorang budayawan asal Kent, Inggris, bernama John Coast, yang sangat terkesan dengan kebudayaan Bali, memainkan peran penting dalam menginspirasi dan mewujudkan Oleg Tamulilingan. Coast, yang memiliki bakat seni, telah melahirkan beberapa karya tulis yang terkenal, termasuk “Railroad of Death” pada tahun 1946.
Ketertarikan Coast pada seni budaya Bali semakin berkembang ketika ia tinggal di Bali dan terpapar dengan tradisi dan kehidupan masyarakat setempat. Seiring dengan petualangannya, Coast bertemu dengan seniman musik dan tari Bali, termasuk sekaha gong Peliatan yang menarik perhatiannya. Dengan dorongan dari seniman musik lokal, AA Gde Mandera, Coast berkolaborasi dengan I Ketut Marya untuk menciptakan sebuah tarian yang indah dan romantis, yang kemudian menjadi Oleg Tamulilingan.
Dalam menggarap tarian ini, I Mario memilih I Gusti Ayu Raka Rasmi sebagai penari utama, dengan bantuan ahli tabuh, I Wayan Sukra, dan tiga pakar tabuh Gong Peliatan lainnya. Proses kreatif ini menghasilkan sebuah karya yang menggambarkan dua ekor kumbang yang sedang bersenang-senang di taman bunga sambil mengisap madu.
Nama asli tarian ini sebenarnya adalah Legong Prembon, namun Coast tidak begitu menyukainya karena sulit diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, I Mario mengubahnya menjadi Oleg Tamulilingan, yang kemudian dikenal sebagai “The Bumble Bee Dance“. Nama ini dipilih karena tarian ini menggambarkan dua kumbang yang sedang bersuka ria di taman bunga.
Tarian Oleg ini melibatkan gerakan yang lemah gemulai, seolah-olah pohon sedang ditiup angin, dan memerlukan pemeran yang memiliki perawakan yang sesuai. Dengan kerja keras dan kolaborasi yang kuat, Oleg Tamulilingan akhirnya menjadi salah satu karya tari paling ikonik dan disukai di Bali, bahkan hingga ke kancah internasional.