Tarian Sakral Tari Baris Memedi: Kearifan Budaya Tabanan dalam Ritual Atiwa-Tiwa

Bagikan ke :

DaunBali, Tabanan – Keindahan budaya Bali tergambar dalam salah satu tarian sakral yang khas, Tari Baris Memedi. Tarian ini hanya ditarikan pada saat upacara atiwa-tiwa atau ngaben massal (ngerit) di Desa Jatiluwih, Penebel, Tabanan.

Tarian Baris Memedi melibatkan sekitar 15 orang penari atau lebih, yang mengenakan kostum yang sangat unik, terbuat dari daun pisang kering (keraras), daun andong, dan kain kasa berwarna putih. Para penari dihias sedemikian rupa sehingga menyerupai makhluk halus, dengan wajah yang dipoles menyeramkan seperti memedi.

Dikarenakan tarian ini memiliki nilai sakral yang tinggi, tak jarang beberapa penari mengalami kerasukan selama upacara berlangsung. Hal ini diyakini sebagai bagian dari proses pengantaran roh ke nirwana. Jika ada penari yang belum sadar setelah rangkaian upacara, mereka akan dihaturkan segehan di kuburan (setra).

Setelah selesai beraksi, para penari akan mandi di sungai untuk membersihkan diri, sebagai bagian dari proses nebusin, yang artinya mengembalikan jiwa yang sebelumnya mungkin tidak menyatu sepenuhnya. Setelah proses melukat, baru dikatakan penari telah sadar sepenuhnya.

Tari Baris Memedi menjadi salah satu cerminan dari kekayaan budaya dan spiritualitas masyarakat Tabanan. Dengan menjaga dan merayakan tradisi seperti ini, mereka tidak hanya menghormati leluhur mereka, tetapi juga memperkaya warisan budaya Bali yang luhur dan berharga.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *