DaunBali, Karangasem – Desa Tenganan, yang terletak di Kecamatan Karangasem, Bali, menjadi saksi dari sebuah tradisi kuno yang tetap dijaga dengan penuh kekaguman. Tradisi yang dikenal sebagai Perang Pandan atau Makere-kere merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di desa tersebut.
Tenganan adalah salah satu desa tertua di Pulau Bali, dikelilingi oleh bukit-bukit yang menyerupai benteng alami. Ritual Perang Pandan dilaksanakan di depan balai pertemuan desa setiap bulan kelima atau sasih kalima dalam penanggalan desa adat Tenganan. Upacara ini berlangsung selama dua hari berturut-turut dan dilakukan setahun sekali sebagai bagian dari ritual Sasih Sembah, ritual terbesar di Desa Tenganan.
Peserta perang pandan menggunakan pandan berduri yang diikat sehingga menyerupai gada sebagai senjata, serta tameng yang terbuat dari rotan anyaman untuk melindungi diri dari serangan lawan. Mereka juga mengenakan pakaian adat Tenganan yang khas, terutama kain tenun Pegringsingan. Musik gamelan seloding mengiringi prosesi ini, sebuah alat musik yang hanya boleh dimainkan oleh orang yang disucikan dan memiliki pantangan untuk tidak menyentuh tanah.
Pemuda dari dalam dan luar desa Tenganan berperan dalam perang pandan, dengan pemuda dari dalam desa sebagai peserta utama dan pemuda dari luar desa sebagai pendukung. Anak-anak yang mulai beranjak dewasa juga turut serta dalam upacara ini, yang menjadi simbol transisi mereka ke dewasa.
Meskipun terluka, peserta perang pandan tetap merasakan kebahagiaan karena hal itu merupakan ungkapan syukur dan penghormatan kepada Dewa Indra. Setelah perang selesai, peserta yang terluka dirawat dengan ramuan tradisional yang terbuat dari kunyit, dan kemudian acara dilanjutkan dengan sembahyang di pura, diikuti dengan acara makan bersama yang menunjukkan rasa kebersamaan di antara peserta, yang dikenal dengan nama “megibung”.
Perang Pandan bukan sekadar ritual, melainkan juga sebuah ungkapan spiritual dan budaya yang mendalam, menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan nenek moyang yang dijaga dengan erat oleh masyarakat Desa Tenganan.