Tradisi Siat Yeh: Simbol Kemakmuran dan Keharmonisan di Desa Jimbaran

Bagikan ke :

DaunBali, Badung – Di tengah gemerlapnya pariwisata, sebuah tradisi yang mengusung makna mendalam tentang kehidupan dan keberkahan masih tetap tegar di Desa Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan. Tradisi yang dikenal sebagai Siat Yeh tidak hanya sekadar ritual, melainkan juga sebuah upaya untuk membangkitkan kembali kesucian dan keharmonisan alam.

Dilaksanakan pada Ngembak Geni, hari yang menyusul Hari Raya Nyepi, Siat Yeh merupakan tradisi yang dipelopori oleh muda-mudi Banjar Teba. Awalnya, tradisi ini dimulai dengan memohon air suci (tirta) dari dua sumber: timur Pantai Suwung dan pesisir barat Pantai Segara. Namun, pertemuan dua sumber air ini telah hilang karena pesatnya pembangunan pariwisata.

Masyarakat Jimbaran memiliki keyakinan kuat bahwa dengan kembalinya pertemuan kedua sumber air ini, akan membawa kemakmuran dan aura positif bagi kehidupan mereka. Oleh karena itu, Tradisi Siat Yeh menjadi wadah untuk mengembalikan kesucian dan keberkahan tersebut.

Nama “Siat Yeh” sendiri memiliki arti yang dalam. “Siat” berasal dari kata berkelahi, sementara “yeh” berarti air. Dalam pelaksanaannya, para muda-mudi yang hadir saling melemparkan air menggunakan campuran air dari kedua sumber tersebut. Tindakan ini tidak hanya sebagai bentuk perayaan, tetapi juga sebagai simbol dari upaya mempertahankan keberkahan alam.

Pentingnya Tradisi Siat Yeh diakui oleh pemerintah Indonesia, yang pada tahun 2018 mencatatnya sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Langkah ini bukan hanya pengakuan atas nilai budaya yang terkandung dalam tradisi ini, tetapi juga sebagai upaya untuk melindungi warisan spiritual dan nilai-nilai kearifan lokal yang tercermin dalam Siat Yeh.

Dengan upaya pelestarian dan pengembangan Tradisi Siat Yeh, Desa Jimbaran tidak hanya menghidupkan kembali warisan leluhur, tetapi juga memperkokoh identitas budaya mereka. Siat Yeh bukan sekadar tradisi, melainkan juga sebuah pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan dan kesucian alam, demi kesejahteraan generasi masa depan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *