DaunBali, News – Puluhan warga Pering, Gianyar, Bali, melakukan protes keras terhadap keberadaan pabrik pengolahan kayu limbah yang beroperasi di kawasan padat penduduk. Warga mengeluhkan aktivitas pabrik yang menimbulkan kebisingan dan limbah asap serta serpihan kayu yang mengganggu kesehatan mereka.
Puluhan warga yang tinggal di sekitar pabrik besar ini telah menandatangani petisi untuk menolak operasional pabrik tersebut. Pabrik ini menggunakan sejumlah alat berat dan sudah beroperasi sejak lama tanpa izin yang lengkap serta tidak memberikan kontribusi positif bagi warga maupun desa.
“Banyak warga mengalami gangguan kesehatan akibat aktivitas pabrik ini. Ada yang sakit mata, sesak nafas, dan bahkan mengalami masalah kulit,” ujar seorang warga pada Rabu (15/5/2024) dilansir dari jarrakpostbali.com.
Warga meminta pihak berwenang, termasuk aparat penegak hukum, untuk menindaklanjuti keluhan mereka dan menghentikan operasional pabrik tersebut karena dampaknya yang buruk terhadap lingkungan sekitar. Mereka juga mempertanyakan mengapa pemerintah membiarkan pabrik seluas lebih dari tiga ribu meter persegi ini tetap beroperasi di tengah-tengah pemukiman.
Andre Dunan, perwakilan warga, menjelaskan bahwa warga telah lama menyatakan keberatan mereka terhadap pabrik ini. “Banyak warga yang terdampak limbah pabrik ini, mulai dari gangguan pernapasan hingga risiko kebakaran yang tinggi,” katanya saat dihubungi via telepon.
Pabrik yang dimiliki oleh pengusaha asal Medan ini diduga hanya memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) tanpa izin lain yang lengkap. Warga telah menyampaikan surat protes kepada Pemkab Gianyar dan Gubernur Bali, namun pabrik tersebut tetap beroperasi.
“Pernah ada pertemuan antara warga dan pihak pabrik yang dimediasi dinas terkait, tapi tidak ada tindak lanjut. Pabrik itu tetap berdiri,” ujar Andre. Warga berharap pihak berwenang segera menghentikan operasional pabrik ini untuk mencegah dampak buruk yang lebih luas.
Hingga berita ini diturunkan, baik pemilik pabrik maupun dinas terkait belum memberikan konfirmasi.